Harga Emas, Faktor Geopolitik Tak Stabil Buat Para Investor Beralih Ke Logam Mulia

Harga Emas – Kamis 7 Januari 2016 secara empat hari berturut, Harga Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik. Disebabkan oleh geopolitik yang kini tengah tidak stabil, yang akhirnya membuat para investor beralih ke logam mulia. Untuk bulan Februari sendiri, kontrak emas yang paling aktif bahkan naik hingga 1,45% atau angka tersebut setara dengan USD 15,9 menjadi menetap di USD 1.107,80 per ons.

Harga emas yang kian melonjak pada awal tahun 2016 ini antara lain adalah dengan adanya penurunan pasar Asia. Hal tersebut terjadi karena reaksi mereka terhadap Republik Demokrasi Rakyat Korea (DPRK), atas laporan uji coba tidak terduka mereka terkait bom hidrogen yang membuat ketakutan menyebar kepada para investor.

Bukan hanya itu, kelanjutan dari situasi tegang yang kini menyelimuti wilayah Timur Tengah ternyata juga turut andil untuk membuat Harga Emas naik. Ketegangan antara Arab Saudi dengan Iran tersebut seperti diketahui disebabkan  atas eksekusi mati dari seorang ulama oleh negara Arab Saudi. Hal tersebut kemudian mendorong para investor berbondong-bondong berburu emas sebagai aset Safe Haven.

Sedangkan penurunan pasar Asia tersebut tampaknya juga berdampak besar bagi Amerika Serikat. Ekuitas AS juga bereaksi dengan ditandai menurunnya Dow Jones Indutrial Average yang turun hingga mencapai 2,08% pada hari kamis 7 Januari kemarin. Tercatat, jika ekuitas AS tengah mengalami kerugian logam mulia secara otomatis biasanya akan naik. Sebab, investor pun akan mencari tempat yang lebih aman.

Disebabkan pergerakan dollar dan emas yang selama ini memang bergerak berlawanan arah, logam mulia pun berada di bawah tekanan lebih lanjut ketika indeks dollar AS menurun 0,78 persen menjadi 98,48. Upaya pencegahan pun dilakukan agar menghambat kenaikan Harga Emas lebih lanjut. Seperti laporan yang dirilis  oleh Departeman Tenaga Kerja AS, data menunjukkan klaim pengangguran awal jatuh sebanyak hingga 10.000 yang kini menjadi 277.000 pada minggu yang berakhir pada 2 Januari silam.

Baca Juga : http://smeaker.com/nasional/9026/inilah-dp-bbm-buat-kamu-yang-memang-nasionalis-peringati-hari-pahlawan-10-november/

Harga Emas, Faktor Geopolitik Tak Stabil Buat Para Investor Beralih Ke Logam Mulia

Namun, para analis mencatatkan jika jumlah pada laporan tersebut lebih baik dari yang diharapkan. Serta merevisi angka dari laporan yang didapatkan pada minggu sebelumnya. Pada laporan terbaru tersebut, data menunjukkan tingkat yang lebih rendah dari klaim pengangguran.

Seperti yang disampailkan para analis tersebut yang menuturkan jika tren jangka panjang untuk emas masih sangat Kasar. Sebab, kenaikan suku bunga pertama pada Federal Reserve AS dilakukan pada bulan Desember 2015 lalu meskipun semua itu pada mulanya diharapkan untuk ditunda hingga tahun 2016 ini.

Beberapa analis tersebut yakin dan masih percaya jika The Fed akan dapat meningkatkan suku bunga utamanya saat pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berikutnya yang digelar pada bulan Maret mendatang. Peningkatan suku bunga The Fed yang mungkin terjadi tersebut, nantinya akan mendorong para investor untuk menjauh dari Emas serta menuju aset-aset yang memberikan imbal hasil. Sebab, dalam hal ini logam mulia tidak mengenakan suku bunga.

Diketahui, hingga pertemuan FOMC yang dilaksanakan pada bulan Desember 2015 lalu belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006 silam. Atau sebelum terjadinya awal krisis keuangan Amerika.

Sedangkan untuk pengiriman Perak pada periode Maret, akan naik 2,63 persen atau setara dengan 36,8 sen serta ditutup menjadi USD 14.344 per ons. Serta untuk Platinum pengiriman pada bulan April juga naik 0,29 persen atau USD 2.5 yang ditutup menjadi USD 877.50 per Ons.

Posted by Unknown on Jumat, 15 Januari 2016 - Rating: 4.5

Title : Harga Emas, Faktor Geopolitik Tak Stabil Buat Para Investor Beralih Ke Logam Mulia
Description : Harga Emas – Kamis 7 Januari 2016 secara empat hari berturut, Harga Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berak...

Tweet